Selasa, 19 Mei 2009

Neoliberalisme lagi

Neoliberalisme kian jadi momok yang menakutkan, dus juga jadi senjata yang mematikan. bukan saja bagi pendukungnya tapi juga para penentangnya, atau bagi yang hanya sekedar menjadikannya sebagai alat politik.
bukan itu saja, neoliberalisme juga menjadi istilah yang kian licin dan misterius. dianggap identik dengan ekonomi pasar, tapi sebetulnya tidak semua ekonomi pasar identik dengan neoliberal. privatisasi misalnya yang dalam satu dekade terakhir dianggap sebagai ciri utama neoliberal, dan juga telah menjadi isu perlawanan utama seperti yang terjadi di Amerika latin. padahal tidak semua privatisasi itu neoliberal.
Segala yang berbau neoliberalisme pun pada akhirnya menjadi "corpus alieneum" ditakuti, tapi anehnya tetap dijalankan. khusus untuk pemilu 2009, pameo ini bahkan menjadi senjata utama bagi para elite politik. semua elitepun berusaha untuk menghindari kesan neoliberal dalam gaya kepemimpinan mereka...........

Kamis, 14 Mei 2009

Loper Koran Pengkhatam Al-Qur'an 28 kali

Siang menunjukan pukul 13.30 waktu indonesia bagian cawang(WIC), hari cukup terik,dengan asap menggumpal dan suara bising dari knalpot motor orang-orang yang tak mengenal polusi suara. ingin rasanya menyumpal mulut knalpot mesin-mesin modernisme yang tak berwawasan ekologis hasil tempaan negri tirai bambu dan negeri sakura itu. ribuan, atau mungkin jutaan mulut knalpot tak beradab tersebut, kian hari malah kian dilatih untuk bisa meneriakan suara pecahan meriam dan kaleng rombeng sebagai tanda kegagahan sang pengendara.
namun kaki ini tak boleh terhenti, aku harus segera melanjutkan perjalanan menuju kampus merahku...........di ciputat, tugas kampus masih tinggi menggunung. setelah sekitar 20 menit terombang-ambing dalam angkot 06 yang sepanjang perjalanan melaju gila, melewati para tentara muda yang tampak kelelahan berlari memegang senjata, sementara sang komandan melaju dengan enaknya diatas sepeda motor.
HUh.......akhirnya....aku sampai juga di pasar rebo....aku Bebas...........
tapi eits......langkahku terhenti sejenak. ternyata badai belum pasti berlalu. aku harus naik metromini 510.........yang sudah bisa dipastikan(100%) penuh sesak, puanas, dan pokokke cuape deh.
benar saja, 510 sudah penuh sesak, tapi mau gimana lagi, tidak mungkin menunggu mobil yang lain, karena puasti sama saja. untungnya, mobil angkutan ini tak pernah berlama-lama nongkrong di terminal, karena baru saja datang, para penumpang sok puasti langsung menyerbu masuk. 20 menit kemudian akhirnya aku sampai juga di ciputat, meski badan terasa pegal dan leringat masih bercucuran akibat berdesak-desakan dalam bus, tapi senang rasanya kalau sudah turun.

Dalam kedaan puanas, haus dan lelah karena dehidrasi mungkin air dingin menjadi hal yang paling berharga. tak heran bukan, kalau setets air di tengah gurun pasir bisa dihargai ratusan dirham atau puluhan ekor unta. saking berharganya. tanpa pikir panjang lagi akupun langsung meluncur ke KUIN mart untuk membeli air mineral yang dingin..........seger dan Beerrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr
Alhamdulillah..........air memang sumber kehidupan. jangankan meminumnya..........berpikir atau menyaksikan ada air didepan ata kita saja rasanya sudah sangat bahagia, bagaikan oase ditengah gurun pasir, katanya. tapi air tetaplah air...........ia adalah benda dunia...............kelebihannya cuma kita rasakan di dunia.
dan benar saja, subhanallah ditengah terik matahari, saat aku melihat-lihat koran hari ini aku melihat ada oase lain yang lebih dahsyat dari air...........sang loper perempuan yang tengah asyik menyimak kata-demi kata, lembar demi lembar mushaf alqur'an. suaranya memang nyaris tak terdengar, namun rasanya akan sangat sulit kita melihat ada seorang loper koran yang tengah asyik melantuntan nyanyian ilahi........seringnya kita mlah mendengar lantunan lagu-lagu wali ban, cari jodoh(yang katanya alumni kampus merah UIN ciputat).
kuberanikan untuk bertanya, siang bu........maaf mengganggu saya beli koran republikanya satu. silahkan.......
sudah berapa juz bu (tanyaku kemuidan)
bukan juz de........tapi 28 kali khatam.
Subhanallah...........selama ibu menunggu koran-koran ini?
iyah de.........alhamdulillah saya sudah hampir 30 kali khatam
berapa lama yang dibutuhkan untuk menngkhatamkan alqur'an sekali?
sekitar 3 hari........pernah lebih cepat dari itu?
dua hari pernah........
dari jawabannya aku sebetulnya tahu, kalau dia ini mungkin sebetulnya tidak terlalu paham makna kata-kata ilahi dalam al-qur'an tersebut. karena rasulullah sebetulnya melarang kita untuk menghafal alqur'an kurang dari 3 hari. tapi bagiku itu sudah cukup untuk membuatku salut terhadap sang loper koran tersebut...........lebih cepat memang lebih baik, tapi lebih paham jauh lebih baik........Lanjutkan!