Kamis, 19 Maret 2009

Kiat Menulis di titik Nol


Syarat utamanya adalah kita harus rajin membaca,
Bisa dari Buku ; Jurnal ; Majalah ; Artikel ; Koran, Website dan lainnya, tujuannya adalah agar kita bisa memiliki banyak ide. Bahan lainnya mungkin sebagian besar berasal dari apa yang sudah ada dan melekat didalam benak kita, tapi mungkin saja masih banyak yang masih kurang tentunya. Bisa dari pengalaman, atau pembacaan terhadap fakta-fakta sosial, atau bahkan malah dari hasil penelitian.

Memilih judul
Judul yang menarik bisa menjadi sebuah pancingan, agar redaktur tergerak untuk melihat tulisan kita, dan orang lain menjadi tertarik untuk membaca. Judul sebuah artikel sebaiknya dibuat pendek, satu sampai empat hurup. Bila terlalu panjang malah membuat pembaca atau malah redaktur malas untuk meneruskan bacaannya. Selain membuat orang menjadi semakin penasaran, judul yang pendek dan menarik juga menunjukan kepiawaian sei penulis dalam bersilat kata.

Memilih tema atau topik ?
Secara umum memilih tema atau topik, bisa kita ambil berdasarkan sesuatu hal yang sedang hangat-hangatnya dibicarakan dan jadi pembahasan di masyarakat. Bisa juga dari Headline Media atau tajuk media, atau sering-seringlah mampir disitus media asing seperti New York Time, Washington Post atau malah Pesantren Virtual, Al-jazera dll. Sehingga artikel yang kita buat jadi lebih mendapat perhatian dari redaktur maupun pembaca. Ambillah tema atau topik yang paling kita kuasai, supaya isi pembahasannya menjadi lebih baik.

"Referensi"
referensi itu bisa kita ambil dari Buku ; Jurnal ; Majalah ; Artikel ; Koran dan lain sebagainya yang tentunya berhubungan erat dengan judul tulisan atau topik yang akan kita bahas. Tapi, kita juga tidak boleh serta merta mengcopy paste dari apa yang tertera di buku atau di artikel orang lain dengan begitu saja. Baca terlebih dahulu secara keseluruhan, kemudian kita pahami lagi. Walaupun sebenarnya di dalam pikiran kita juga sudah dapat menjelaskannya dengan gamblang, karena sebenarnya kita sudah memahaminya

Perlu memahami lebih banyak kosa kata atau perbendaharaan kata, agar tulisan kita jadi enak dibacanya dan tidak menjemukan pembacanya. Penguraian atau penjabarannya dalam bentuk kata-kata serta susunan kalimatnya. Bacalah buku-buku sastra, novel, cerpen yang renyah dan penuh kata-kata, satu lagi tentunya kamus bahasa Indonesia.

Gunakanlah gaya bahasa kita sendiri dan tuliskan juga pendapat pribadi yang mungkin berbeda dengan apa yang sudah pernah orang lain tulis (new idea). Maka hasil penguraian atau penjabaran kita itu tadi, bukan lagi disebut jiplakan atau copy paste, tapi sudah merupakan pemahaman secara tertulis dari hasil pemikiran diri kita sendiri, walaupun urutan penguraiannya (teori penyusunannya. Tapi hati-hati jugalah kalau menulis tentang sesuatu yang sudah ditulis orang, bisa-bisa seperti kasusu Coldplay dan Joe Satriani yang sampai ke pengadilan, gara-gara lyrik yang ditulis Coldplay dianggap menjiplak.

Pada alinea terakhir, jangan lupa buatlah suatu kesimpulan sendiri dari tulisan tersebut.


Basis dan Topik Tulisan
Seperti yang sudah disinggung di pada tip sebelumnya, tulisan opini adalah berupa tanggapan dari fenemona yang lagi tren saat ini. Dalam konteks tulisan opini di koran, maka tulisan yang perlu kita tanggapi adalah sebagai berikut:
1. Isi Editorial/Tajuk sebuah media.
2. Headline/Berita utama sebuah media.
3. Tulisan opini.
4. Hari besar Nasional dan Internasional

Siapapun yang ingin jadi penulis/pengamat hendaknya tidak pernah melewatkan tiga poin pertama di atas setiap kali membaca sebuah koran. Dan selalu mengingat poin ke empat.(1) Tanggapan Editorial/Tajuk sebuah media adalah suara atau sikap resmi dari media yang bersangkutan tentang sebuah kasus/kejadian tertentu; sesuai dengan misi media tsb. Menanggapi editorial/tajuk di harian Kompas tentu saja berbeda dengan cara kita menanggapi editorial di harian Republika, misalnya. Umumnya menanggapi tulisan editorial/tajuk harus cepat. Idealnya, tanggapan untuk tajuk/editorial hari ini dapat dikirim hari ini juga sehingga dapat dimuat esok harinya di media terkait. Namun, kalau tanggapan kita baru selesai dalam dua hari, teruskan dikirim ke media terkait, karena peluang untuk dimuat masih tinggi terutama untuk media yang tak sebesar Kompas.(2) Tanggapan Headline Media/Berita Utama juga bisa dijadikan pijakan untuk menulis. Jangan lupa untuk mencatat nama media/tanggal/bulan headlines yang kita kutip.
(3) Tanggapan Artikel Opini. Artikel opini dikenal juga dengan istilah artikel OP-ED (singkatan dari opini-editorial). Umumnya artikel OP-ED yang menanggapi artikel OP-ED lain berisi tambahan yang lebih lengkap dari yang dibahas sebelumnya atau menentang artikel yang ditanggapi.
(4) Hari besar nasional/internasional adalah tulisan yang isinya berkaitan dengan hari besar pada saat itu. Contoh, pada sekitar 21 Januari mendatang adalah Hari Raya Idul Adha. Siapkan sejak sekarang tulisan yang berkaitan dengan hari idul adha. Dan kirimkan segera ke media sebelum hari H.
Catatan: Umumnya kita mengirim tulisan yang berdasarkan tanggapan atas Editorial atau Headlines pada media yang kita tanggapi. Contoh, tanggapan Editorial/Headlines di Kompas hendaknya dikirim ke Kompas, tidak ke media lain. Namun kalau tidak dimuat di media terkait, tak ada salahnya dikirim ke media lain. Sedangkan untuk artikel OP-ED yang berkaitan dengan hari besar nasional/internasional dapat dikirim ke media mana saja.






1. Panjang tulisan antara 700 sampai 1000 kata *. cara melihat jumlah kata: MS WORD –> tools–> wordcount —> words
2. Kirim ke media via email dalam bentuk MS WORDS via attachment.
Alamat Media Nasional:
1. Republika:
Redaksi : redaksi@republika.co.id
Sekretariat Redaksi : sekretariat@republika.co.id

2. Kompas:
(1) opini@kompas.com
(2) opini@kompas.co.id

3. Media Indonesia
redaksi@mediaindonesia.co.id
4. Suara Pembaruan
koransp@suarapembaruan.com
opinisp@suarapembaruan.com
5. Sinar Harapan
(1)redaksi@sinarharapan.co.id
(2)info@sinarharapan.co.id 6. Harian Pelita
hupelita@indo.net.id.
6). Jawa Pos
(1) editor@jawapos.com
(2) editor@jawapos.co.id
8. Suara Karya
redaksi@suarakarya-online.com
9. Koran Tempo
ndewanto@mail.tempo.co.id
10. Majalah Tempo
hidayat@mail.tempo.co.id




Media Daerah Sumatera
1. Waspada (Medan)
(1) redaksi@waspada.co.id
(2) waspada@waspada.co.id
2. SIB - Suara Indonesia Baru (Medan)
redaksi@hariansib.com
3. Batam Pos
redaksi@harianbatampos.com
4. Serambi Indonesia (Aceh)
(1) redaksi@serambinews.com
(2) serambi_indonesia@yahoo.com
5. Sriwijaya Post (Palembang)
(1) sripo@persda.co.id
(2) sripo@mdp.net.id
Media Daerah Jawa
1. Pikiran Rakyat (Jawa Barat)
beritapr@yahoo.com
berita@pikiran-rakyat.com
redaksi@pikiran-rakyat.com
info@pikiran-rakyat.com
2. Suara Merdeka (Jawa Tengah)
redaksi@suaramer.famili.com
3. Kedaulatan Rakyat (Yogyakarta)
redaksi@kr.co.id
4. Koran Bernas (Yogyakarta)
koranbernas@yahoo.com
5. Harian Surya (Jawa Timur)
surya1@padinet.com
6. Harian Duta Masyarakat (Jawa Timur)
dumas@sby.centrin.net.id
7. Surabaya Post (Jawa Timur)
redaksi@surabayapost.info
admin@surabayapost.info

Tidak ada komentar: